Arduino untuk prototipe sensor lingkungan adalah
penggunaan platform elektronik open-source Arduino untuk merancang,
mengembangkan dan menguji sistem sensor yang bertujuan untuk memantau
berbagai parameter lingkungan. Arduino menyediakan alat dan perangkat
lunak yang memungkinkan pengguna untuk menghubungkan sensor-sensor
lingkungan seperti suhu, kelembaban, kualitas udara, cahaya dan sensor
lainnya serta mengumpulkan dan menganalisis data yang dihasilkan oleh
sensor-sensor tersebut. Baca juga : Panduan Praktis: Membuat Prototipe Perangkat Wearable dengan Arduino
Persiapan dan Bahan
1. Arduino Uno
2. Sensor lingkungan seperti DHT11/DHT22 untuk suhu dan kelembaban, MQ-135 untuk kualitas udara atau dapat menggunakan sensor
lain sesuai kebutuhan.
3. Breadboard dan kabel jumper untuk membuat koneksi sementara antar komponen.
4. Resistor dan komponen elektronik tambahan jika diperlukan oleh sensor.
5. Komputer dengan Arduino IDE untuk menulis dan mengunggah kode ke Arduino.
6. Power supply dapat berupa kabel
USB atau baterai jika diperlukan mobilitas.
Cara Menggunakan Arduino untuk Prototipe Sensor Lingkungan
1. Unduh dan instal Arduino IDE dari situs resmi Arduino (https://www.arduino.cc/en/software). Setelah instalasi, buka
Arduino IDE dan pastikan komputer Anda dapat mendeteksi board Arduino yang Anda
gunakan. Hubungkan Arduino ke komputer menggunakan kabel USB dan pilih port
yang sesuai di menu Tools > Port.
2.
Hubungkan sensor ke Arduino. Anda dapat menggunakan sensor DHT11 untuk
mengukur suhu dan kelembaban. Berikut ini skema dasar untuk
menghubungkan DHT11 ke Arduino Uno.• VCC ke 5V di Arduino
• GND ke GND di Arduino
• Data ke pin digital 4 di Arduino
Untuk sensor lain, pastikan
mengikuti skema yang sesuai dengan dokumentasi sensor tersebut.
3. Membaca data dari sensor DHT11 dan menampilkannya di Serial Monitor. Berikut ini contoh kode program yang dapat Anda gunakan:
#include <DHT.h>
#define DHTPIN 4 // Pin
dimana sensor data terhubung
#define DHTTYPE DHT11 // Tipe sensor DHT
DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);
void setup() {
Serial.begin(9600);
dht.begin();
}
void loop() {
float humidity = dht.readHumidity();
float temperature = dht.readTemperature();
if (isnan(humidity) || isnan(temperature)) {
Serial.println(“Failed to read from
DHT sensor!”);
return;
}
Serial.print(“Humidity: “);
Serial.print(humidity);
Serial.print(” %t”);
Serial.print(“Temperature: “);
Serial.print(temperature);
Serial.println(” *C”);
delay(2000); // Jeda selama 2 detik
}
Kode ini menggunakan library DHT
yang perlu diinstal melalui Library Manager di Arduino IDE. Kode program di atas akan membaca
data dari sensor setiap 2 detik dan menampilkannya di Serial Monitor.
4. Setelah menulis kode, langkah
berikutnya adalah mengunggah kode tersebut ke Arduino. Klik tombol
“Upload” di Arduino IDE dan pastikan tidak ada error. Jika berhasil,
buka Serial Monitor untuk melihat output dari sensor.
5.
Lakukan pengujian dan kalibrasi. Tempatkan sensor di lingkungan yang
berbeda dan catat hasilnya. Untuk memastikan akurasi, bandingkan dengan
alat ukur lain. 6.
Jika Anda ingin mengukur parameter
lain, tambahkan sensor sesuai kebutuhan. Sebagai contoh, Anda dapat
menambahkan sensor MQ-135 untuk mengukur kualitas udara. Berikut ini
contoh kode program untuk membaca
data dari sensor MQ-135:
int mq135Pin = A0; // Pin analog dimana sensor MQ-135 terhubung
void setup() {
Serial.begin(9600);
}
void loop() {
int sensorValue = analogRead(mq135Pin);
float ppm = sensorValue / 1024.0 * 100; // Konversi nilai analog ke ppm
(contoh sederhana)
Serial.print(“Air Quality: “);
Serial.print(ppm);
Serial.println(” ppm”);
delay(2000); // Jeda selama 2 detik
}
Anda dapat menambahkan kode ini ke
program utama dan membaca data dari sensor MQ-135 bersamaan dengan DHT11.
Integrasi dan Penyimpanan Data
Setelah semua sensor terhubung dan
berfungsi, Anda mungkin ingin menyimpan data yang dikumpulkan untuk analisis lebih
lanjut. Berikut ini beberapa cara untuk menyimpan data tersebut:
1. SD card module untuk menyimpan data secara langsung di kartu SD.
2. Pengiriman data ke komputer untuk mengirim data ke komputer dan menyimpannya
menggunakan aplikasi seperti Excel atau Google Sheets.
3. Internet of Things (IoT) dengan menggunakan modul WiFi seperti ESP8266 atau ESP32 untuk mengirim data ke cloud
atau database online.
Berikut ini contoh kode program untuk
menyimpan data ke kartu SD menggunakan modul SD card:
#include <SD.h>
#include <SPI.h>
#include <DHT.h>
#define DHTPIN 4
#define DHTTYPE DHT11
#define CSPIN 10
DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);
void setup() {
Serial.begin(9600);
dht.begin();
if (!SD.begin(CSPIN)) {
Serial.println(“Initialization failed!”);
return;
}
Serial.println(“Initialization done.”);
}
void loop() {
float humidity = dht.readHumidity();
float temperature = dht.readTemperature();
if (isnan(humidity) || isnan(temperature)) {
Serial.println(“Failed to read from DHT sensor!”);
return;
}
File dataFile = SD.open(“datalog.txt”, FILE_WRITE);
if (dataFile) {
dataFile.print(“Humidity: “);
dataFile.print(humidity);
dataFile.print(” %t”);
dataFile.print(“Temperature: “);
dataFile.print(temperature);
dataFile.println(” *C”);
dataFile.close();
Serial.println(“Data logged.”);
} else {
Serial.println(“Error opening datalog.txt”);
}
delay(2000);
} Baca juga : Prototipe Robotik dengan Arduino: Panduan Lengkap untuk Pemula Siap Untuk Membuat Proyek Impianmu
Menjadi Kenyataan?
Klik di sini untuk chat langsung via
WhatsApp dan dapatkan dukungan langsung dari tim ahli kami!

Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.