Arduino
adalah papan mikrokontroler
yang dirancang untuk mempermudah pembuatan proyek elektronik. Arduino
yang paling umum digunakan dalam mengembangkan prototipe elektronik
adalah Arduino Uno. Arduino Uno menggunakan mikrokontroler ATmega328P
yang dilengkapi dengan 14 pin input/output digital, 6 pin analog dan
koneksi USB untuk program dan daya.Baca juga : DIY: Membuat Kipas Angin Otomatis Menggunakan ArduinoKomponen Utama pada Arduino
1. Mikrokontroler untuk menjalankan instruksi yang diberikan.
2. Pin input/output untuk menerima input dari sensor atau memberikan output ke aktuator.
3. Regulator tegangan untuk mengatur
tegangan yang masuk agar sesuai dengan kebutuhan papan Arduino.
4. Konektor USB untuk
menghubungkan Arduino dengan komputer untuk pemrograman dan pengisian daya.
5. LED built-in sebagai indikator
dasar untuk tes sederhana.
Panduan Mengembangkan Prototipe Elektronik dengan Arduino
Alat dan Bahan
1. Arduino
Uno.
2. Kabel USB untuk menghubungkan
Arduino ke komputer.
3. Komputer untuk menulis dan
mengunggah kode.
4. Breadboard untuk menyusun
rangkaian elektronik sementara.
5. Kabel jumper untuk
menghubungkan komponen di breadboard.
6. Sensor dan aktuator, yang penggunaannya disesuaikan
dengan kebutuhan proyek (misalnya sensor suhu, LED, motor, dll).
7. Resistor, kapasitor dan komponen pendukung lainnya untuk membangun rangkaian elektronik.
Menginstal Software Arduino IDE1. Download Arduino IDEKunjungi
situs resmi Arduino (arduino.cc) dan unduh versi terbaru dari Arduino IDE
sesuai dengan sistem operasi yang digunakan.
2. Instal Arduino IDEIkuti
petunjuk instalasi yang diberikan.
3. Hubungkan Arduino ke
KomputerGunakan kabel USB untuk menghubungkan papan Arduino ke komputer.
Memulai dengan Proyek Sederhana
Menyalakan LED1. Hubungkan
anoda (kaki panjang) LED ke pin digital 13 dan katoda (kaki pendek) ke GND
melalui resistor 220 ohm.
2. Buka Arduino IDE
dan tulis kode berikut:
void setup() {
pinMode(13, OUTPUT); // Mengatur pin 13 sebagai output
}
void loop() {
digitalWrite(13, HIGH); // Menyalakan LED
delay(1000); // Menunggu 1 detik
digitalWrite(13, LOW); // Mematikan LED
delay(1000); // Menunggu 1 detik
}
3. Klik
tombol “Upload” di Arduino IDE untuk mengunggah kode ke papan Arduino.
4. LED akan menyala
dan mati bergantian setiap 1 detik.
Mengembangkan Prototipe Elektronik dengan Arduino
Menggunakan Sensor
Sensor adalah komponen penting
dalam pengembangan prototipe elektronik karena memungkinkan sistem untuk
menerima input dari lingkungan. Salah satu sensor yang sering digunakan adalah
sensor suhu LM35.
1. Menghubungkan Sensor LM35
• Pin 1 (Vcc) ke 5V pada Arduino.
• Pin 2 (Output) ke pin analog A0
pada Arduino.
• Pin 3 (GND) ke GND pada Arduino.
2. Menulis Kode untuk Membaca
Sensor
int sensorPin = A0; // Pin analog
yang terhubung ke sensor
int sensorValue = 0; // Variabel
untuk menyimpan nilai pembacaan sensor
void setup() {
Serial.begin(9600); // Memulai komunikasi serial
}
void loop() {
sensorValue =
analogRead(sensorPin); // Membaca nilai
dari sensor
float voltage = sensorValue * (5.0 / 1023.0); // Mengkonversi nilai analog ke tegangan
float temperatureC = voltage *
100; // Mengkonversi tegangan ke suhu
Celcius
Serial.print(“Temperature:
“);
Serial.print(temperatureC);
Serial.println(” C”);
delay(1000); // Menunggu 1 detik sebelum pembacaan
berikutnya
}
3. Mengunggah dan Mengamati Hasil:
Unggah kode ke Arduino dan buka Serial Monitor untuk melihat nilai suhu yang
terbaca.
Mengontrol Motor
Mengontrol motor adalah aspek
penting lain dalam pengembangan prototipe, terutama untuk proyek-proyek yang
melibatkan gerakan. Motor DC dapat dikontrol menggunakan transistor sebagai
saklar elektronik.
1. Menghubungkan motor DC
• Koneksi basis transistor ke pin
digital 9 pada Arduino melalui resistor 1k ohm.
• Emitor transistor ke GND.
• Kolektor transistor ke salah satu
terminal motor.
• Terminal motor lainnya ke 5V.
2. Menulis kode untuk mengontrol motor
int motorPin = 9; // Pin digital
yang terhubung ke basis transistor
void setup() {
pinMode(motorPin, OUTPUT); // Mengatur pin sebagai output
}
void loop() {
digitalWrite(motorPin, HIGH); // Menghidupkan motor
delay(2000); // Menjalankan motor selama 2 detik
digitalWrite(motorPin, LOW); // Mematikan motor
delay(2000); // Berhenti selama 2 detik
}
3. Unggah kode ke Arduino dan amati motor yang berputar selama 2 detik dan
berhenti selama 2 detik.
Memanfaatkan Perpustakaan
(Libraries)
Arduino menyediakan berbagai
perpustakaan (libraries) untuk memudahkan penggunaan sensor dan aktuator yang
kompleks. Sebagai contoh, library Servo digunakan untuk mengontrol motor
servo.
1. Install library dengan membuka Arduino IDE, pilih Sketch > Include Library > Manage Libraries dan cari
Servo kemudian instal.
2. Menghubungkan motor servo
• Kabel merah ke 5V.
• Kabel coklat ke GND.
• Kabel oranye ke pin digital 9.
3. Menulis kode untuk mengontrol servo
#include <Servo.h>
Servo myservo; // Membuat objek
servo
void setup() {
myservo.attach(9); // Menghubungkan servo ke pin digital 9
}
void loop() {
myservo.write(0); // Mengatur posisi servo ke 0 derajat
delay(1000); // Menunggu 1 detik
myservo.write(90); // Mengatur posisi servo ke 90 derajat
delay(1000); // Menunggu 1 detik
myservo.write(180); // Mengatur posisi servo ke 180 derajat
delay(1000); // Menunggu 1 detik
}
4. Unggah kode ke Arduino dan amati pergerakan servo ke 0, 90 dan 180 derajat
secara bergantian.
Menggabungkan Berbagai Komponen
Gabungkan
berbagai komponen untuk membuat proyek yang lebih kompleks. Sebagai
contoh, Anda dapat membuat sistem monitoring suhu yang mengaktifkan
kipas (motor DC) ketika
suhu melebihi ambang batas tertentu.
1. Menyusun Rangkaian
• Hubungkan sensor suhu seperti
pada bagian sebelumnya.
• Hubungkan motor DC seperti pada
bagian sebelumnya.
2. Menulis Kode
int sensorPin = A0;
int motorPin = 9;
int sensorValue = 0;
float temperatureC = 0;
void setup() {
Serial.begin(9600);
pinMode(motorPin, OUTPUT);
}
void loop() {
sensorValue = analogRead(sensorPin);
float voltage = sensorValue * (5.0 /
1023.0);
temperatureC = voltage * 100;
if (temperatureC > 30) { // Jika suhu lebih dari 30 derajat Celcius
digitalWrite(motorPin, HIGH); // Menghidupkan motor
} else {
digitalWrite(motorPin, LOW); // Mematikan motor
}
Serial.print(“Temperature:
“);
Serial.print(temperatureC);
Serial.println(” C”);
delay(1000);
}
3. Unggah kode ke Arduino, pantau suhu melalui Serial Monitor dan amati motor
yang hidup/mati berdasarkan suhu yang terdeteksi. Baca juga : Mengajarkan Anak-anak Pemrograman Dasar dengan Proyek Arduino Siap Untuk Membuat Proyek Impianmu
Menjadi Kenyataan?
Klik di sini untuk chat langsung via
WhatsApp dan dapatkan dukungan langsung dari tim ahli kami!

Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.