Definisi dan Pengertian struktur dan komposisi vegetasi tumbuhan hutan diberikan oleh beberapa ahli dalam bidang kehutanan. Untuk menjelaskan Struktur dan Komposisi Vegetasi, Mueller-Dombois
dan Ellenberg (1974) membagi struktur vegetasi menjadi lima berdasarkan
tingkatannya, yaitu: fisiognomi vegetasi, struktur biomassa, struktur
bentuk hidup, struktur floristik, struktur tegakan.
Menurut Kershaw (1973), struktur vegetasi terdiri dari 3 komponen, yaitu:
- Struktur vegetasi berupa vegetasi secara vertikal yang merupakan
diagram profil yang melukiskan lapisan pohon, tiang, sapihan, semai dan
herba penyusun vegetasi. - Sebaran, horisotal jenis-jenis penyusun yang menggambarkan letak dari suatu individu terhadap individu lain.
- Kelimpahan (abudance) setiap jenis dalam suatu komunitas.
Hutan hujan tropika terkenal karena pelapisannya, ini berarti bahwa
populasi campuran di dalamnya disusun pada arah vertikal dengan jarak
teratur secara kontinu. Tampaknya pelapisan vertikal komunitas hutan itu
mempunyai sebaran populasi hewan yang hidup dalam hutan itu. Sering
terdapat suatu atau beberapa populasi yang dalam kehidupan dan pencarian
makanannya (Whitmore,1975).
Selanjutnya Kershaw (1973) menyatakan, stratifikasi hutan hujan
tropika dapat dibedakan menjadi 5 lapisan, yaitu : Lapisan A (lapisan
pohonpohon yang tertinggi atau emergent), lapisan B dan C (lapisan
pohon-pohon yang berada dibawahnya atau yang berukuran sedang), lapisan D
(lapisan semak dan belukar) dan lapisan E (merupakan lantai hutan).
Struktur suatu masyarakat tumbuhan pada hutan hujan tropika basah dapat
dilihat dari gambaran umum stratifikasi pohon-pohon perdu dan herba
tanah. Kelimpahan jenis ditentukan, berdasarkan besarnya frekwensi,
kerapatan dan dominasi setiap jenis. Penguasaan suatu jenis terhadap
jenisjenis lain ditentukan berdasarkan Indeks Nilai Penting, volume,
biomassa, persentase penutupan tajuk, luas bidang dasar atau banyaknya
individu dan kerapatan (Soerianegara dan Indrawan,1988).
Kerapatan adalah jumlah individu suatu jenis tumbuhan dalam suatu
luasan tertentu, misalnya 100 individu/ha. Frekwensi suatu jenis
tumbuhan adalah jumlah petak contoh dimana ditemukannya jenis tersebut
dari sejumlah petak contoh yang dibuat. Biasanya frekwensi dinyatakan
dalam besaran persentase. Basal area merupakan suatu luasan areal dekat
permukaan tanah yang dikuasai oleh tumbuhan. Untuk pohon, basal areal
diduga dengan mengukur diameter batang (Kusmana, 1997).
Suatu daerah yang didominasi oleh hanya jenis-jenis tertentu saja,
maka daerah tersebut dikatakan memiliki keanekaragaman jenis yang
rendah. Keanekaragaman jenis terdiri dari 2 komponen; Jumlah jenis dalam
komunitas yang sering disebut kekayaan jenis dan Kesamaan jenis.
Kesamaan menunjukkan bagaimana kelimpahan species itu (yaitu jumlah
individu, biomass, penutup tanah, dan sebagainya) tersebar antara banyak
species itu (Ludwiq and Reynolds, 1988).
Tulisan – Tulisan Berkaitan :
- Analisis Vegetasi Untuk Pengelolaan Hutan Lindung Pulau Marsegu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku
- Ekologi Hutan – Mempelajari Ekosistem Hutan
- Struktur Hutan Hujan Tropika
- Definisi dan Pengertian Hutan
- Klasifikasi Hutan menurut Jenis, Kerapatan dll
- Klasifikasi Pohon dalam Sebuah Hutan
- Definisi Pohon dan Pohon-Pohon Menakjubkan
- Gambar dan Bentuk Pohon Pohon
- Silvikultur Hutan Alam Tropika
- Jenis dan Tipe Hutan di Indonesia
- Tipe-tipe Hutan Tropika
- Perbandingan Struktur Hutan Alam dan Struktur Hutan Tanaman (Hutan Kendal)
- Penilaian Kesehatan Hutan
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Hutan
- Diversitas
serangga pada beberapa tipe penggunaan lahan
di Kawasan Bukit Mandiangin Tahura
Sultan Adam Kalimantan Selatan
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.