medical

Contoh Status Klinik

BAB III

















VAS

0                                              
5       
                7                 
  10 

Nyeri Diam
         : 
4                         
  Nyeri Tekan      : 
6                         
Nyeri Gerak        : 7

Keterangan :

0                    

Tidak Nyeri

1 – 4
      : Nyeri Ringan

5 –
7        : Nyeri Sedang

8 – 10   
:Nyeri Berat

e.      
Tes Koordinasi

v  Finger to finger
               
: Sedikit terganggu

v  Finger to
noise                 
: Sedikit terganggu

v  Finger to finger
terapis      : Sedikit terganggu

v  Heel to
knee                     
: Sedikit terganggu

v  Heel to finger
terapis        : Sedikit terganggu

f.       Tes Apresiasi Reaksi :

          Gerakan Tangan kontra Lateral : Mampu
Dilakukan

g.      Tes
sensorik          

v  Tes  rasa
sakit (tajam tumpul)       :  Normal

v  Tes  panas
dingin                         
:  Normal

v  Tes  rasa
posisi                             
:  Normal

v  Tes  arah
gerak
                            
:  Normal

h.      Tes Refleks

ð  Biceps refleks        :
normal

ð  Triceps refleks       : normal

ð  KPR                     
: normal

ð  APR                     
: ada gangguan

i.       
Tes Rasa Posisi

Fleksi
Elbow              
: normal

Ekstensi Elbow          
: normal

Fleksi
knee                 
: normal

Ekstensi
knee             
: normal

j.       
Tes Transfer

          Kakinya bisa digerakkan secara aktif

k.     
Tes ADL

Blanko Skala Barthel

Nama Pasien : Ny.
Sitti
Maryam              
Usia : 37
Thn                         
Tanggal : 03 Feb2012

Jenis Aktivitas

Skor

0

(0)

5

(1)

10

(2)

15

(3)

Aktivitas
Makan-minum :

0 (0) = tidak mampu

5 (1) = membutuhkan
bantuan (pemotong makanan/lainnya)

10 (2) =
bebas/independent

ü   

Aktivitas mandi :

0 (0) =
ketergantungan

5 (1) =
bebas/independent (atau dengan shower)

ü   

Aktivitas perawatan
diri :

0 (0) = butuh
bantuan

5 (1) =
bebas/independent

ü   

Aktivitas
berpakaian :

0 (0) = tidak
mampu/ketergantungan

5 (1) = butuh
bantuan tetapi dapat melakukan sekitar ½ tugas

10 (2) =
bebas/independent

ü   

Aktivitas BAB :

0 (0) =
inkontinensia (atau butuh suntikan pada usus)

5 (1) =
kadang-kadang muncul tanpa terkontrol

10 (2) =
kontinensia

ü   

Aktivitas BAK :

0 (0) =
inkontinensia atau menggunakan kateter

5 (1) =
kadang-kadang muncul tanpa terkontrol

10 (2) =
kontinensia

ü   

Aktivitas
penggunaan toilet :

0 (0) = tidak
mampu/ketergantungan

5 (1) = butuh
beberapa bantuan tetapi dapat melakukan sesuatu

            
dengan sendiri

10 (2) =
bebas/independent

ü   

Transfer (bed ke
kursi dan sebaliknya) :

0 (0) = tidak
mampu, tidak ada keseimbangan duduk

5 (1) = butuh
bantuan yang besar (satu atau dua orang) tapi dapat duduk

10 (2) = butuh
bantuan kecil (verbal atau fisik)

15 (3) =
bebas/independent

ü   

Mobilitas (diatas
permukaan yang rata) :

0 (0) = immobile
(tidak bergerak) atau bergerak < 50 yard

5 (1) = menggunakan
kursi roda dengan bebas, bergerak < 50 yard

10 (2) = berjalan
dengan bantuan pada satu orang (verbal atau fisik) > 50 yard

15 (3) =
bebas/independent (tetapi masih menggunakan bantuan seperti tongkat) > 50
yard

ü   

Naik turun tangga :

0 (0) = tidak
mampu/ketergantungan

5 (1) = butuh
bantuan (verbal, fisik, bantuan lainnya)

10 (2) =
bebas/independent

ü   

Total : 0 – 100
atau 0 – 20

30

Keterangan :

0 – 20 Full Depend on (Tidak mampu )

20 – 61 Weight Depend on (Dependest)

62 – 90 Moderate depend on  (butuh
bantuan sedang )

91 – 99 light depend on  (Butuh
bantuan sedikit )

100 Stand alone (self doing)
(bisa  melakukan sendiri)

Hasil : Pasien masih memerlukan
bantuan  besar/ ketergantungan

l.       
Kognitif,intrapersonal,
dan interpersonal

Kognitif                 
: Pasien mampu mengetahui orientasi waktu dan tempat, memory dan perhatian,
bahasa baik, pasien masih dapat mengikuti instruksi terapis dengan baik saat
latihan.

Intrapersonal          
: pasien mempunyai motivasi untuk sembuh.

Interpersonal          
: pasien berkomunikasi dengan baik, baik dengan keluarga maupun fisioterapis.

m.    X-Ray

C.    
Diagnosis Fisioterapi

       “Gangguan Fungsional  pada
ekstremitas sisi sinistra akibat hemiparese post stroke ”HS”

D.   
Problematik FT

·        
Kelemahan otot

·        
Gangguan keseimbangan

·        
Gangguan koordinasi

·        
Gangguan Fungsional

E.    
Program Rencana
Tindakan Fisioterapi

1.   
Tujuan jangka panjang

ð  Mengembalikan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional
pasien

2.      Tujuan jangka pendek

ð  Meningkatkan kekuatan otot

ð  Memperbaiki keseimbangan

ð  Memperbaiki koordinasi

ð  Memperbaiki Fungsional

F.     Intervensi fisioterapi

1)      IRR

Tujuan :Untuk melancarkan sirkulasi
darah.  

Dosis

Frekuensi
        : 3x seminggu

Intensitas
        : 40-50 cm (dengan IRR 2 lampu)

Tekhnik
          : non lominous

Time
              
: 10 menit

2)      PNF

Tujuan : meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan
ADL

Dosis 

     
Frekuensi         : 3x seminggu

     
Intensitas         : 10 – 20x pengulangan

      Tekhnik
          : rhytmical initation

      Time
              
: 5 menit

3)      Balance exercise

Tujuan : meningkatkan keseimbangan

      Dosis

Frekuensi
        : 3x seminggu

Intensitas
        : toleransi pasien

Tekhnik
          : Brijing panggul

Time
              
: 5x repetisi

4)      Latihan koordinasi

Tujuan :

Dosis

Frekuensi         : 3x seminggu

Intensitas         : toleransi pasien

Tekhnik           : finger to finger, finger to mouth,
finger to nose, finger to therapist

Time               
:
8- 16x repetisi

5)      Terapi Manipulasi

Tujuan :  Untuk
melepaskan Perlengketan dan meningkatkan ROM

Dosis

Frekuensi         : 3x seminggu

Intensitas        
:
Sesuai toleransi
pasien

Tekhnik           : Traksi- translasi shoulder

Time               
:
8x pengulangan.

6)      Streching pasif

Tujuan : Mencegah kontraktur

Dosis

Frekuensi         : 3x seminggu

Intensitas         : Sesuai Toleransi pasien

Tekhnik           : Penguluran maksimal pada otot triceps
brachii, biceps brachii, Iliopsoas ,Gluteus  Maksimus, Quadriceps Femoris
dan Gastocnemius.

Time               
:
8x repetisi

7)      Neuro Muskular Testing Stimulasi

 Tujuan           
:
Menstimulasi otot

Dosis

Frekuensi         : 3x seminggu

Intensitas         : Sesuai Toleransi Pasien

Tekhnik           : Transfersal friction pada muscle belly
M. tibialis anterior

Time               
:
30-40x repetisi

8)      Latihan ADL

Tujuan : Mengembalikan
ADL

Dosis

Frekuensi         : 3x seminggu

Intensitas         : Sesuai Toleransi Pasien

Tekhnik           : Latihan Makan,Minum,  duduk ,
berdiri dan berjalan.

Time               
:
5x repetisi

G.      Prognosis

Quo ad
vitam             
: baik

Quo ad
sanam             :
baik

Quo ad fungsionam    : kurang baik

Quo ad cosmeticam    : kurang baik

H.    Evaluasi

1)     
Evaluasi
sesaat                
: Pasien nampak lelah setelah latihan dan merasa sedikit membaik sesaat setelah
terapi.

2)     
Evaluasi
berkala               
: Setelah beberapa hari, perkembangan keadaan pasien sebagai berikut :

ð  Keadaan psikis pasien semakin membaik
dan bertambah semangat untuk latihan

ð  Kekuatan otot mulai meningkat dari
nilai 3 dari setiap group otot fleksor dan ekstensor menjadi 4+

ð  Reaksi keseimbangan mulai meningkat,

Skala Barthel

Nama Pasien : Ny.
Sitti
Maryam              
Usia : 37
Thn                         
Tanggal : 15 Feb2012

Jenis Aktivitas

Skor

0

(0)

5

(1)

10

(2)

15

(3)

Aktivitas
Makan-minum :

0 (0) = tidak mampu

5 (1) = membutuhkan
bantuan (pemotong makanan/lainnya)

10( 2) =
bebas/independent

ü   

Aktivitas mandi :

0 (0) =
ketergantungan

5 (1) =
bebas/independent (atau dengan shower)

ü   

Aktivitas perawatan
diri :

0 (0) = butuh
bantuan

5 (1) =
bebas/independent

ü   

Aktivitas
berpakaian :

0 (0) = tidak
mampu/ketergantungan

5 (1) = butuh
bantuan tetapi dapat melakukan sekitar ½ tugas

10 (2) =
bebas/independent

ü   

Aktivitas BAB :

0 (0) =
inkontinensia (atau butuh suntikan pada usus)

5 (1) =
kadang-kadang muncul tanpa terkontrol

10 (2) =
kontinensia

ü   

Aktivitas BAK :

0 (0) =
inkontinensia atau menggunakan kateter

5 (1) =
kadang-kadang muncul tanpa terkontrol

10 (2) = kontinensia

ü   

Aktivitas
penggunaan toilet :

0 (0) = tidak
mampu/ketergantungan

5 (1) = butuh
beberapa bantuan tetapi dapat melakukan sesuatu dengan sendiri

10 (2) =
bebas/independent

ü   

Transfer (bed ke
kursi dan sebaliknya) :

0 (0) = tidak
mampu, tidak ada keseimbangan duduk

5 (1) = butuh
bantuan yang besar (satu atau dua orang) tapi dapat duduk

10 (2) = butuh
bantuan kecil (verbal atau fisik)

15 (3) =
bebas/independent

ü   

Mobilitas (diatas
permukaan yang rata) :

0 (0) = immobile
(tidak bergerak) atau bergerak < 50 yard

5 (1) = menggunakan
kursi roda dengan bebas, bergerak < 50 yard

10 (2) = berjalan
dengan bantuan pada satu orang (verbal atau fisik) > 50 yard

15 (3) =
bebas/independent (tetapi masih menggunakan bantuan seperti tongkat) > 50
yar
d

ü   

Naik turun tangga :

0 (0) = tidak
mampu/ketergantungan

5 (1) = butuh
bantuan (verbal, fisik, bantuan lainnya)

10 (2) =
bebas/independent

ü   

Total : 0 – 100
atau 0 – 20

80

Keterangan :

0 – 20 Full Depend on (Tidak mampu )

20 – 61 Weight Depend on (Dependest)

62 – 90 Moderate depend on  (butuh
bantuan sedang )

91 – 99 light depend on  (Butuh
bantuan sedikit )

100 Stand alone (self doing)
(bisa  melakukan sendiri)

Hasil : Pasien sudah bias melakukan
aktifitas dengan bantuan sedang.

a.       MMT Post Terapi

GROUP
OTOT

KANAN

KIRI

M.
Fleksor Carpi Radialis & Fleksor carpi Radialis

5

4

M.
Ekstensor Carpi Radialis & Ekstensor  carpi Radialis

5

4

M.
Biseph Brachii

5

4+

M.
Triseph Brachii

5

4+

M.Supinator

5

4

M.
Pronator Teres

5

4

M.
Deltoid pars ant.

5

4

M.
Deltoid pars post

5

4

M.
Deltoideus Pars middle

5

4

M.Pectoralis
Major

5

4

M.Gastrocnemius

5

4

M.
Tibialis Ant.

5

2

M.
Hamstring

5

5

M.
Quadriseph Femoris

5

5

M.
Iliopsoas

5

4

M.
Gluteus Maksimus

5

4+

M.
Gracilis

5

4

M.
Tensor Facia Latae

5

4

b.      Tes Koordinasi Post terapi

v  Finger to finger
               
: Masih sedikit terganggu

v  Finger to
noise                 
: normal

v  Finger to finger
terapis      : normal

v  Heel to
knee                     
: normal

v  Heel to finger
terapis        : normal

I.       Hasil Terapi Akhir

Mulai dari awal di Fisioterapi sampai terakhir. Pasien merasakan
ada sedikit perubahan
yaitu peningkatan
kekuatan ototnya

J.       
Home program

Pasien dianjurkan untuk sering
melakukan latihan ADL
.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top