askep

Askep Pada Pasien Dengan Gangguan Muskuluskletal

ASUHAN
KEPERAWATAN KLIEN Tn. B dengan GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL:

NEGLETED CLOSED
SEGMENTAL FEMUR RELEASED + TRAKSI SKLETAL

No

Diagnosa
Keperawatan

Tujuan

Proses
Keperawatan

Intervensi

Rasional

1.

2.

3.

4.

5

6.
 

Nyeri
berhubungan dengan cedera jaringan lunak ditandai dengan klien menyatakan
adanya rasa sakit dan berdenyut pada tungkai, HR=70x/i, TD=120/80mmHg dan,  skala nyeri : 5, perilaku distraksi saat
dilakukan penekanan  pada ekstremitas
yang sakit.

Gangguan
mobilitas fisik berhubungan dengan cedera jaringan lunak disekitar lokasi
dislokasi , pengunaan alat immobolisasi ditandai dengan menyatakan sakit bila
menggerakkan tungkai kaki

Resiko
tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan

Resiko
tinggi kongesti paru dan berhubungan dengan immobilisasi klien

Resiko
tinggi konstipasi  berhubungan dengan
immobilisasi klien

Resiko
tinggi infeksi saluran kemih berhubungan dengan immobilisasi klien

Mengurangi/mengontrol
nyeri klien

   
Mempertahankan mobilitas pada tingkat yang paling
mugkin

  
Mempertahankan fungsi penuh ekstremitas yang
sehat.

         
Mencegah timbulnya infeksi

       
Mencapai penyembuhan luka sesuai waktu, bebas
drainase purulen atau eritema dan demam

         
Mempertahankan paru-paru bersih

         
Pola pernapasan klien teratur, reguler.

         
Jalan napas bersih, tidak terdapat sekret.

         
Motilitas gastrointestinal adekuat

         
Mempertahankan pola defekasi teratur

         
Mempertahankan pola makan normal

         
Mempertahankan pola berkemih yang teratur tanpa
adanya tanda disuria

         
Output urine jernih, kuning , tidak ada endapan

         
Output urine seimbang dengan input cairan

Mandiri

      
Identifikasi karakteristik  dan skala nyeri klien

      
Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan
tirah baring

      
Ajarkan tindakan manajemen nyeri seperti tarik
nafas dalam

      
 Berikan
alternatif tindakan kenyamanan seperti atur posisi klien yang nyaman,
menyokong kepala dan leher dengan bantal

      
 Lakukan
teknik distraksi dengan memotivasi klien dan mengajak klien
berbincang-bincang tentang hal yang disukai klien, memberi bacaan yang
disukai klien.

Kolaborasi

      
Kolaborasi dengan dokter

dalam
pemberian analgetik

Mandiri

      
Dorong partisipasi klien dalam aktivitas-aktivitas
yang masih dapat dilakukan seperti makan sendiri, duduk sendiri

   
Latih
kekuatan otot pada kaki  yang dilakukan
traksi

         
Instruksikan klien / bantu klien dalam melakukan
latihan rentang gerak pada ekstremitas yang tidak sakit

         
Bantu / dorong klien dalam melakukan perawatan
diri seperti menggosok gigi, membasuh muka di tempat tidur.

         
 Awasi
TD   dalam melakukan aktivitas,
perhatikan keluhan pusing.

         
Ajurkan keluarga untuk ikut memberi bantuan pada
klien.

Kolaborasi:

         
Lakukan konsultasi dengan ahli fisioterapi untuk
merancang latihan di tempat tidur

Mandiri

       
Inspeksi kulit terutama daerah sekitar trauma
terhadap adanya edema, eritema, drainase/bau tak enak

      
Observasi luka terhadap, perubahan warna kulit
kecoklatan, bau drainase yang tidak enak

         
Monitor perubahan suhu tubuh

Kolaborasi

         
Berikan obat contoh antibiotik sesuai indikasi

       
Lakukan irigasi luka sesuai indikasi

Mandiri

         
Auskultasi paru –paru klien

         
Ajarkan klien untuk latihan menarik napas dalam

Kolaborasi


Konsultasi dengan dokter mengenai penggunaan terapi obat-obatan pada keadaan
resiko komplikasi respirasi.

Mandiri

  Auskultasi bunyi peristaltik klien

         
Anjurkan klien untuk mengkomsumsi diet tinggi
serat dan tingi cairan

         
Berikan makanan sesuai dengan selera klien

Kolaborasi


Penggunaan obat seperti laksatif jika klien mengalami konstipasi

Mandiri

         
Pantau input dan output cairan

         
Kaji karakteristik cairan kemih seperti waran, bau
dan adanya endapan

         
Anjurkan klien untuk meminum cairan dalam jumlah
yang cukup (2000 – 2500 ml/ hari)

         
Bantu klien untuk perawatan diri dalam berkemih
seperti pemberian pispot pada pasien immobilisasi

Kolaborasi:

– Penggunaan obat seperti antiboitik
pada keadaan infeksi saluran kemih

        
Jenis nyeri mengindikasikan penyakit tertentu
seperti tajam, terbakar atau tertekan dan skala nyeri dari persepsi pasien
akan membantu memilih tindakan apa yang tepat.

        
Menurunkan nyeri dan mencegah kesalahan posisi
tulang/ jaringan yang cedera

        
Meningkatkan kemampuan koping

         
Kelemahan otot diakibatkan oleh reseksi otot dan
saraf pada struktur leher dan atau bahu.

      
Teknik distraksi meningkatkan relaksasi dan
membuat pasien memfokuskan perhatian pada hal lain selain penyakitnya.

      
Nyeri dengan skala yang tinggi dapat ditanggulangi
dengan analgetik yang tepat jenis dan dosis.

       
Memberikan kesempatan untuk mengeluarkan energi
dan  memfokuskan kembali perhatian
serta meningkatkan rasa harga diri dan membantu menurunkan isolasi sosial

   Mencegah terjadinya kekakuan  otot dan membantu menjaga tonus otot.

      
Meningkatkan aliran darah ke otot dan tulang untuk
meningkatkan tonus otot, mempertahankan gerak sendi, mencegah kontraktur atau
atropi otot dan resorpsi kalsium karena tidak digunakan

         
Meningkatkan kekuatan otot dan sirkulasi,
meningkatkan kontrol pasien dalm situasi dan meningkatkan kesehatan diri langsung

       
Hipotensi postural adalah masalah umum yang
menyertai tirah baring lama dan memerlukan intervensi khusus seperti
peninggian secara bertahap

         
Dampingan keluarga menumbuhkan motivasi pada
klien.

Latihan yang tepat
dapat meminimalkan kehilangan kekuatan otot.

       
Dapat mengindikasikan timbulnya infeksi lokal/
nekrosis jaringan

         
Tanda infeksi atau terbentuknya ganggren

       
Salah satu indikator terjadinya infeksi

         
Antibiotik spektrum luas dapat digunakan secara
profilaksis.

         
Pembersihan luka menurunkan mikroorganisme dan
insiden infeksi sitemik

         
Mengetahui status pernapasan klien

         
 Membantu
pengembangan penuh paru-paru dan mengeluarkan sekresi paru-paru   

         
Penggunaan therapi efektif untuk mengatasi masalah
komplikasi

         
Indikator motilitas usus klien

         
Membantu merangsang motilitas gaster 

         
Membantu mengatasi masalah anoreksia

         
Penggunaan therapi efektif untuk mengatasi masalah
komplikasi

         
Indikator untuk pola berkemih

         
Indikator adanya infeksi pada kandung kemih

         
Pemasukan cairan yang adekuat mencegah pengendapan
zat sisa urine pada kandung kemih

         
Mencegah klien menunda untuk berkemih yang dapat
meningkatkan resiko infeksi saluran kemih

         
 Penggunaan
therapi efektif untuk mengatasi masalah komplikasi


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top