Keluarga

Minta Nikah Sama Janda, Jadi Gimana?

Assalammualaikum wr wb

Pekan lalu, saya dan Ibu berkunjung ke rumah Mbah Uti. Tentunya, di rumah Mbah Uti ada banyak saudara yang berkumpul, juga ada banyak topik menarik yang dibahas. Mulai dari aktivitas harian, musibah yang terjadi, atau hal-hal unik lainnya.

Seperti biasa, obrolan tak lengkap tanpa cemilan. Mbah Uti menyuguhkan pisang kayu kukus yang diletakkannya di atas meja. Sambil mengambil cemilan tersebut, tiba-tiba Mbah Uti sambat, Gedhang iki kok mateng disek yoo… wayahe kan mateng e bulan ngarep” (Pisang ini kok matang duluan yaa… seharusnya kan matangnya bulan depan).

Lah, kenapa Mbah? Kok sambatnya… lucu begitu. Ada apa dengan bulan depan??? Saya dan Ibu terheran-heran.

Eh njilalah, Bu de Mi langsung menyahut, “Iku loooh… dulure Rhosha njaluk rabi” (Itu loooh, saudaranya Rhosha minta nikah)

Hah? Saya konfirmasikan nama saudara yang dimaksud, yang tentunya enggak akan saya sebutkan di sini.

–Baca juga: Mimpi Nikah?

Minta Nikah Sama Janda

Ternyata hmm… yang minta nikah adalah saudara saya yang itu. Dia sepupu dari kakak pertamanya Ibu. Umurnya 21 tahun, atau 2 tahun lebih muda dari saya. Bekerja di salah satu pabrik kayu di Lumajang.

minta-nikah

Kemudian Ibu nanya ke Bu de Mi, “kate njaluk rabi ambek sopo” (Mau minta menikah sama siapa?)

Ambek sing rondo iku loooh” (Sama yang janda itu loooh)

Hah??? Saya dan Ibu terbelalak kaget.

Memang sih, beberapa pekan sebelum kami datang ke sini, kami sudah mendengar cerita tentang saudara sepupu saya yang itu, yang katanya sudah punya pacar. Setelah ditelisik lebih lanjut, ternyata pacarnya adalah seorang janda. Jandanya sudah punya seorang anak, yang akan masuk sekolah TK.

Waw. Ekstrim juga ya.

Mbah-Mbah, Bude-Bude, Bulik-Bulik, Pakde-Pakde, Paklik-Paklik… ya jelas banget menyarankan saudara sepupu saya yang itu, untuk mencari perempuan lain. Banyak nyinyiran yang terdengar, salah satu yang khas dan terngiang-ngiang di telinga adalah: Ndak melu nggawe, tapi melu ngerumati 😅(Enggak ikut bikin, tapi ikut merawat)

Duh lah 😅

Nah, saudara sepupu saya yang itu.. katanya.. minta nikah.

–Baca juga: Pertama Kali Menyaksikan Akad Nikah

Ya wajar sih jika dia minta nikah. Sependek pengetahuan saya, seorang laki-laki akan meminta nikah apabila ada perempuan yang ditaksir atau yang ingin dinikahi dan juga dia sudah tahu kapasitas dirinya (minimal sudah ada ancang-ancang bagaimana menghidupi dirinya dan keluarga barunya). Hmm, saya pikir, saudara sepupu saya yang itu sudah memenuhinya. Lalu, tunggu apalagi? Niat baik enggak boleh ditunda, bukan?

Tapi niat baik akan tetap menjadi baik apabila semesta mendukung. Sayangnya pada kasus ini, saya melihat bahwa banyak sekali pemberontakan yang dilontarkan oleh saudara-saudaranya kepada saudara sepupu saya yang itu, termasuk penolakan dari bapak ibunya yang tidak menghendaki anaknya menikah dengan janda.

Sebenarnya menikah dengan seorang janda itu enggak pa-pa. Tapi di sini, saudara-saudara sangat menyayangkan apabila ia memilih menikah dengan seorang janda, apalagi yang sudah memiliki anak. Usianya masih tergolong muda untuk menikah, apalagi menikah dengan seseorang yang lebih dewasa, yang juga sudah pernah mengalami kegagalan pernikahan.

Yang saya pahami, saudara-saudara dengan jelas sangat menyayangi saudara sepupu saya yang itu, supaya tidak terbelenggu dalam keputusan yang nekat, untuk kehidupannya yang long lasting.

Kemudian, Bu de Mi melengkapi cerita.. “Sakjane arek iku wes nduwe rencana lamaran dino Minggu iki, terus kate rabi bulan ngarep” (Sebenarnya anak itu sudah punya rencana lamaran hari Minggu ini, kemudian mau nikah bulan depan”

Lah kok cepet banget? 😅

Mangkane Mbahmu bingung kok gedhange mateng disek. Soale kate digawe pas rabine dulure Rhosha bulan ngarep” (Makanya Mbahmu bingung kok pisangnya matang duluan. Soalnya mau dibuat saat nikahan saudaranya Rhosha bulan depan)

Dih lah, makin absurd 😅

Terus yo opo, Bude? Sido?” (Kemudian bagaimana, Bude? Jadi?) tanya saya.

Ndak sido lah. Pas ngomong nang mbah-mbahe ndek umah kono, de’e dikroyok karo mbah-mbahe, bude-budene, ben ndak rabi kari rondo iku. Terus de’e mulih nang umah, nangis, nganti ndak mlebu kerjo. Mripati mbendul abang. Terus ditakoki karo Ibu’e, ‘loh opo.o le kok nangis?’. ‘Aku saiki nurut wes. Aku mari diamuki mbah-mbah ambek bude-bude. Ndak ono sing setuju nek aku rabi karo arek iku.’ jarene muni ngunu”, jawab Bu de Mi panjang lebar, sambil cuci-cuci baju.

(Enggak jadi lah. Saat bilang ke mbah-mbahnya di rumah yang sana, dia dicecar sama mbah-mbahnya, bude-budenya, supaya enggak menikah sama janda itu. Kemudian dia pulang ke rumah, nangis, sampai nggak masuk kerja. Matanya bengkak dan memerah. Lalu ditanya oleh Ibunya, ‘loh, kenapa nak kok nangis?’. ‘Aku sekarang nurut aja. Aku sudah dimarahi mbah-mbah sama bude-bude. Nggak ada yang setuju kalau aku nikah sama perempuan itu’, katanya bilang gitu)

Oo… yowes Alhamdulillah… Bagi saya, itu adalah keputusan yang tepat. Bukan soal janda atau emggak, itu mah bebas ya. Melainkan soal pengambilan keputusan, yang didasarkan pada kemauan untuk menerima tanda-tanda alam, meski harus memberontak pada mulanya.

Menurut saya, tanda-tanda dia adalah jodoh kita, bahwa semua orang mendukung, saudara-saudara bilang oke, teman-teman bilang sip, bahkan mereka akan membantu mempercepat dan memudahkan prosesi pernikahan kita. Ini merupakan tanda bahwa Allah telah ridho dan semesta mendukung.

Kalau yang terjadi adalah penolakan dari banyak pihak, atau banyak yang tidak mendukung, maka bisa jadi dia bukanlah jodoh. Lalu, yang harus dilakukan adalah: mengikhlaskan dan kembali kepada Sang Pemilik Hati. Toh, hanya Allah yang mampu membolak-balikkan hati hamba-Nya, bukan?

Tiba-tiba Bu De Mi berceletuk, “Rhosha ae ndak kesusu rabi~~~”

😅

“Lah, Rhosha kate rabi a?” tanya Ibu. (Lah, Rhosha akan menikah, kah?)

Huuuu Ibuuuuuuu 😅

Kate rabi ambek sopo?” tanya Ibu lagi (Mau menikah sama siapa?)

Huuuu Ibuuuuuu 😅

Serius deh, saya jawabnya gitu doang: Huuuu Ibuuuuu 😅

Kate rabi ambek kucing anggoraaaaa” celetuk Bu De Mi tiba-tiba dengan suara yang sangat lantang. (Mau nikah sama kucing anggoraaa)

😅😅😅

Wassalammualaikum wr wb


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top